Jumat, 10 Juli 2009

JK Akan Mangkat Jadi Ketum Partai Golkar & Tolak Tawaran SBY

Berdasarkan hasil penghitungan cepat atau quick count, Jusuf Kalla (JK) dan Wiranto, masih berada di urutan buncit. Saat ini, terdapat indikasi beberapa tokoh utama Golkar mulai mengincar kursi pucuk pimpinan yang kini masih dijabat JK. Namun ternyata, mereka dinilai tidak perlu repot-repot berupaya menggeser JK. Karena, JK tidak lagi berminat menjadi pimpinan tertinggi di partai beringin itu. "Sejak awal, JK tidak ingin menjadi Ketua Umum Partai Golkar lagi, baik kalah ataupun menang dalam pilpres," kata tim sukses JK-Wiranto, Indra J Piliang, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 10 Juli 2009. Menurut Indra, JK ingin menerapkan regenerasi kepemimpinan di tubuh Partai Golkar. JK berpendapat, saat ini Golkar sudah harus dipimpin oleh kader-kader yang lebih muda. Keinginan JK itu senada dengan pandangan pengamat politik UI, Arbi Sanit. Sebelumnya, Arbi menekankan bahwa tampuk kepemimpinan Golkar harus diisi oleh wajah-wajah baru dari generasi muda yang tumbuh di era reformasi, agar Golkar tidak makin tenggelam pada Pemilu 2014 mendatang. "Figur-figur lama tidak akan membawa banyak perubahan. Tenaganya tidak lagi cukup," tandas Arbi dalam perbincangannya dengan VIVAnews. Setelah melepas jabatannya sebagai Ketua Umum, JK tidak akan kembali ke dunia bisnis. "Kemungkinan JK masih tetap terlibat di dunia politik, namun sebatas sebagai supervisor atau penasehat," terang Indra.

Tidak ada komentar: